Kau dan Matahari
Kau
dan Matahari
Tengah hari kau menoleh kebarat
Bayangmu menempel pada kaca mobil
“Selamat siang matahari”,katamu
sayup-sayup salam itu terdengar
Lekang direbut berisik angin
Kau, tengadah membagikan keresahan
kepada matahari.”Masih ku tak paham”,
Katamu pelan,”kenapa kesepian begitu
akrab dengan kehilangan?”
Matahari tenang mendengarkanmu
Kau menarik nafas panjang,membayangkan
lengan-lengan kesepian
Memelukmu erat
“Tidak”,teriakmu,”aku tak ingin
dipeluk,
Aku ingin segera ke barat”.
Dan akhirnya kau bergegas kebarat ke
tempat peristirahatan matahari,disitu malam sumringah
Menerimamu diranjang yang penuh dengan
kunang-kunang
Komentar
Posting Komentar