Lentera Jiwa

 

Lentera  jiwa

Aku terdiam  sembari  merenung

Teringat kembali saat duduk di gubuk kecil itu  

cahayamu  tetap tinggal disudut jiwa yang mana ku sembunyikan duka lara itu

Aku terpukau saat cahayamu menerangi malamku yang hampa

Suasana dingin yang sangat mencekam seperti berpacu dengan ratapanku

Aku mulai gelisah dengan tutur batinku akankah semua duka kulewati

Seperti  lentera  dimalam yang  yang penuh kesunyian ini

Ketika malam membiarkan kelam dan terang berganti rupa

Seperti  bayangan hampa

Walaupun terkadag nyalanya  tak akan selalu terang

Tetapi selalu terlihat dari kejauhan

Tanpa  mengurangi rasa kepedihan yang yang tak pernah  berlalu

Hingga secuil kisah kutorehkan  bersama cahayamu yang  indah

Bercahayalah sejenak dan menemani malamku yang  sunyi

Pada malam aku berbisik atas rintihan dan penderitaanku

Biaralah batinku terus bergumam atas setiap  kepedihan hati ini

Kupastikan kelam akan sirna walau hanya sebentar dan  kepedihan

Tak akan sama seperti kesunyian yang  dipelihara  dalam lubuk hatiku

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Rasa

Di Ujung Senja

Surat Untukmu